Minim Kesadaran, Jembatan Pawan 5 Ketapang Jadi Tempat Sampah

INFORMASI, Penulis: Nikolas Maryanto Koni

Berlokal.id, Ketapang — Jembatan Pawan 5 yang terletak di jalan Lingkar Kota Mulia Baru, Delta Pawan, Kabupaten Ketapang. Jembatan Pawan 5 selalu dijadikan tempat pembuangan oleh pengunjung yang tidak bertanggungjawab.

Tepian jembatan untuk pejalan kaki dan tempat bersantai kini berubah fungsi menjadi tempat sampah. Sampah tersebut berasal dari pengunjung yang membeli anekan jajanan, setelah selesai menyantap para pengunjung meninggalkan sampah tersebut di berbagai sudut tepian jembatan.

“Mengganggu pemandangan di sekitar jembatan, padahal kan buat istirahat maupun bersantai kalo lagi capek. Heran juga masa ada (orang) yang buang sampah di jembatan dan gak merasa bersalah gitu dengan tindakannya,” kata Dewi, seorang pengunjung Jembatan pawan 5, Kamis (14/10/2021).

Sejak Jembatan Pawan 5 selesai dibangun secara tuntas, beberapa bulan kemudian sampah-sampah mulai ada.
Merusak pemandangan dan meresahkan sebagian para pengunjung.

“Iya, ini meresahkan kita. Kalo bawa makanan atau beli, abis makan kan sampahnya bisa dibawa lagi cari tempat sampahkan bisa. Harapannya si Pemerintah bisa nyediakan tempat sampah disekitar sini,” tambahnya.

Dengan ini pengunjung untuk bisa lebih sadar akan kebersihan lingkungan, dengan upaya menjaga kota Ketapang dari sampah.

Penulis: Nikolas Maryanto Koni

Kunjungan Sosial ke Panti Asuhan, Dalam Rangka Milad FISIP ke-56

INFORMASI, Penulis: Nikolas Maryanto Koni

Berlokal.id, Pontianak — Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Tanjungpura (Untan) menggelar kegiatan kunjungan sosial dalam rangka Milad ke-56, di salah satu panti yaitu Amal Jariya, Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, pada Sabtu (09/10/21).

Kunjungan panti yang dimulai dari pukul 10.00 WIB sampai pukul 11.30 WIB yang dihadiri Wakil Dekan 1 Fisip Untan Dr.Herlan, M.Si. , Wakil Dekan 3 Drs.Sabran Achyar, M.Si, Dosen, perwakilan BEM, dan panitia Milad.

“Dalam proses nya persiapan kunjungan sosial ini memerlukan waktu sekitar 2 mingguan, dari awal kita mulai open donasi dulu. Hingga terkumpul, sumbangan sendiri banyak dari dosen FISIP. Alhamdulilah ketika hari h kunjungan kita berjalan lancar dengan bantuan dosen sekaligus kerja keras dari teman-teman panitia,” kata Arief Akbar, selaku ketua panitia Milad Fisip Untan.

Arief berharap “dengan terlaksana kegiatan mudahan bisa menjadi berkah bagi kita semua ya, dan FISIP Untan semakin dikenal di manapun,” katanya.

Ia juga berterimakasih kepada para orang yang terlibat “untuk pihak yang yang terlibat, saya beterimakasih kepada panitia. Dosen serta abang-abang dan kakak senior dari BEM FISIP yang selalu mengsupport kegiatan ini,” tambahnya.

Penulis: Nikolas Maryanto Koni

Satwa Endemik Kalimantan Barat

INFORMASI, Penulis: Aulia Nisa Eka Dewi

Berlokal.id, Pontianak – Pulau Kalimantan memiliki hutan hujan tropis yang menjadi surga bagi flora dan fauna khas Indonesia. Termasuk di Provinsi Kalimantan Barat, hutan alam nya masih ada di setiap daerah.

Namun, namanya keserakahan manusia dalam memanfaatkan alam pun juga masih ada, seperti membuka lahan sembarangan, menebang pohon di hutan tanpa izin. Hal inilah yang membuat satwa endemic yang tinggal di hutan terancam punah.

Rangkong/Enggang Gading

Burung ini menjadi maskot Provinsi Kalimantan Barat, tubuhnya berukuran besar dan memiliki ciri khas pada paruhnya yang menyerupai tanduk.

Rangkong banyak ditemukan di daerah hutan dataran rendah dan perbukitan (0 – 1000 m dpl).

Makanan Rangkong sendiri yaitu buah-buahan dan juga binatang2 kecil seperti kadal, kelelawar, tikus, ular dan berbagai jenis serangga.

Populasi Rangkong sendiri terancam punah, maka dari itu burung ini sangat dilindungi oleh Undang-undang. Biasanya warna bulu Rangkong didominasi oleh warna hitam di bagian badan dan putih pada bagian ekor.

Burung Rangkong tersebar mulai dari daerah sub-sahara Afrika, India, Asia Tenggara, New Guinea dan Kepulauan Solomon Sebagian besar hidup di hutan hujan tropis termasuk Hutan Kalimantan.

Sayangnya, populasi Burung Rangkong sudah terancam punah. Karena oknum tak bertanggung jawab sering memburu burung ini untuk mengambil paruh nya. Paruhnya sendiri bisa dijual hingga 40 juta rupiah. Harga yang fantastis bukan?

Sekarang Burung Rangkong sudah dilestarikan dalam hutan lindung yang tersebar di Kalimantan Barat. Semoga burung ini akan selalu terjaga populasinya, dan tidak ada lagi oknum yang memburunya.

Penulis: Aulia Nisa Eka Dewi

Kerajinan Pandai Besi yang Kian Tenggelam

INFORMASI, Penulis: Nikolas Maryanto Koni

Berlokal.id, Ketapang — Di masa sekarang produk pisau dapur dan benda tajam yang berasal dari olahan pabrik baik buatan dalam negeri maupun impor semakin banyak. Hal ini membuat usaha kerajinan pandai besi tradisional mulai tenggelam. Salah satunya di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

Bapak Frederikus Nenggara, seorang pandai besi dari Desa Penambar Indah, Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, mengungkapkan bahwa ia sangat merasakan dampak dari mulai tenggelamnya kerajinan pandai besi ini di Ketapang.

Beliau yang telah berkecimpung di bidang ini sejak tahun 1960 hingga sekarang, mengatakan sekarang mulai kurang masyarakat yang mengetahui tentang kerajinan pandai besi ini dan memilih membeli produk jadi.

Damis, salah satu jenis parang tajam yang dibuat oleh pengrajin pandai besi di Ketapang. Damis telah ada sejak zaman nenek moyang dan sering digunakan oleh para petani untuk berladang.

Damis memiliki ciri tersendiri yaitu ketajamannya yang lebih tajam dari jenis parang lainnya serta ukuran yang lebih kecil.

“Damis itu parang yang tajam, dulu Damis banyak orang perlu. Karena di kita ini kan mayoritas petani.” ujar Frederikus.

“Tapi sekarang sudah jarang petani yang menggunakan Damis buatan pengrajin. Sekarang juga jarang yang bisa menempa besi terutama anak muda, tinggal yang tua-tua,” lanjutnya.

Frederikus berharap para generasi muda dapat terus melestarikan budaya menempa ini.

Mari kita sebagai masyarakat, terus mendukung produk-produk lokal khususnya tradisional.

Penulis: Nikolas Maryanto Koni
Editor: Via Kurniati

Viral Masker Rambut dari Kopi dan Manfaatnya

INFORMASI, Penulis: Aulia Nisa Eka Dewi

Berlokal.id — Kopi dikenal sebagai minuman yang ampuh melawan rasa ngantuk karena kafein yang terkandung di dalamnya. Tetapi, nyatanya kopi bisa dijadikan masker untuk menjaga kesehatan rambut.

Seperti yang kita ketahui, belakangan ini cuaca di Pontianak lebih panas dari biasanya. Cuaca yang panas bisa memicu rambut menjadi kusam juga bisa menyebabkan rambut berketombe dan berkeringat karena suhunya yang tinggi dan bisa meningkatkan mikroba penyebab ketombe, malassezia globossa. Rambut yang berketombe hanya akan membuat kulit kepala gatal dan radang yang bisa merontokkan rambut.

Beberapa waktu lalu berseliweran video penggunaan Kopi bubuk sebagai masker rambut dari aplikasi Tiktok. Dipercaya dapat melembutkan rambut dan mengurangi kerontokan rambut, netizen pun turut mencobanya di rumah.

Pembuatannya pun sangat mudah, berikut bahan-bahan dan step by step yang harus di ikuti:

Bahan:
1 Bungkus bubuk kopi / 3 sendok makan
1/2 cangkir air putih

Step by step:
Campurkan semua bahan hingga berbentuk seperti pasta, kemudian oleskan rambut sebelum keramas. Pijat rambut dengan lembut selama 20 menit. Setelah itu diamkan masker selama 30 menit agar meresap, dan bilas dengan air hangat.

Jika ingin rambut tambah halus dan wangi, bisa juga dengan menambahkan sampo. Semua bahan tadi bisa dicampurkan dengan minyak kelapa, yoghurt, lemon, kuning telur untuk menambah manfaat.

Bicara tentang manfaat sebenarnya apa saja sih manfaat menggunakan masker rambut dari kopi?

1. Menghaluskan Rambut
Terdapat kandungan flavonoid pada kopi yang merupakan senyawa antioksidan untuk mendorong regenerasi rambut. Hal itulah yang membuat batang rambut menjadi lembut, tidak mudah kusut dan mudah diatur.

2. Membuat Rambut Lebih Berkilau
Kandungan kafein yang terdapat di kopi dapat membuat rambut tampak lebih berkilau dan melembabkan kulit kepala.

3. Membersihkan Kulit Kepala dan Mengatasi Ketombe
Jika merasa rambut kotor dan berminyak, gunakan ampas kopi yang dapat dijadikan scrub untuk membersihkan kulit kepala. Berguna untuk mengangkat sel kulit mati yang menempel pada kulit kepala.

Penulis: Aulia Nisa Eka Dewi

Buket Custom, Peluang Bisnis Bagi Mahasiswa

INFORMASI, Penulis: Via Kurniati

Berlokal.id, Pontianak — Bisnis buket sedang berkembang di kota-kota besar Indonesia, termasuk di Kota Pontianak dan sedang diminati oleh banyak orang. Banyak dari kalangan usia muda, salah satunya mahasiswa yang mencoba peruntungan di dunia bisnis ini. Terutama pada masa pandemi, banyak mahasiswa yang merasa bosan karena kuliah online dan hanya berdiam diri di rumah. Sehingga mereka mencari cara untuk tetap produktif dengan membuka bisnis kreatif.

Bisnis buket menjadi salah satu pilihan mahasiswa untuk memulai bisnisnya. Selain tidak memerlukan modal yang besar, bisnis buket juga dianggap tidak akan ketinggalan zaman. Seperti yang kita ketahui bahwa buket biasanya digunakan sebagai jasa give (pemberian) untuk setiap perayaan, baik itu perayaan kelulusan, keberhasilan, ulang tahun dan masih banyak lagi lainnya.

Bisnis buket ini awalnya hanya menjual jenis buket yang terbuat dari rangkaian bunga-bunga. Namun seiring berjalannya waktu, orang-orang semakin kreatif dan membuat buket ini tidak hanya dengan bunga melainkan dengan apa saja, seperti dari kain flanel, hijab, snack, uang, boneka dan masih banyak lagi sesuai dengan pesanan dari pelanggan.

Di Kota Pontianak sendiri, banyak sekali mahasiswa yang menyanter bisnis ini. Dikarenakan di Kota Pontianak terdapat banyak perguruan tinggi, maka buket menjadi pilihan kado perayaan kelulusan ketika mahasiwa tengah menyelesaikan pendidikannya.

Juniarsih (21) merupakan mahasiswa Politeknik Negeri Pontianak yang turut memulai usaha buket custom semenjak pandemi ini. Ia memulai bisnis buket ini bersama kakak sepupunya yang juga seorang mahasiswa. Karena merasa bosan ketika pandemi, mereka mencoba mencari kegiatan yang membuat mereka tetap produktif namun juga dapat menghasilkan uang.

“Karena pandemi jadi kita itu gabut, ekonomi orang tua juga tidak stabil, jadi kita terpikir buat buka usaha. Nambah-nambah uang jajan di rantauan. Kebetulan juga saya dan kakak sepupu saya itu suka buat kerajinan tangan, jadi akhirnya kita pilih bisnis buket custom ini,” ujar Juniarsih.

Juniarsih juga mengatakan bahwa bisnis ini sangat cocok karena sama sekali tidak mengganggu kesibukannya yang lain. Mereka hanya membuat buket ketika ada pesanan, sehingga tidak terlalu membebankan mereka yang juga seorang mahasiswa.

Buket custom yang telah mereka jual sangat bermacam-macam. Sejauh ini, ia dan kakak sepupunya telah membuat lebih dari 10 jenis buket, seperti buket bunga, buket hijab, buket snack, buket uang, buket masker, hingga buket rokok dan masih banyak lagi.

“Kemarin modal awal kita mulai bisnis buket ini sekitar 120 ribu Rupiah. Satu buket bisa untung sekitar 15 ribu Rupiah sampai 25 ribu Rupiah,” jelasnya.

Untuk harga buketnya sendiri, mereka mematok harga yang cukup terjangkau mulai dari 30 ribu Rupiah ke atas. Pelanggan juga bisa menentukan harga buket yang mereka inginkan.

Penulis: Via Kurniati

WhatsApp, Instagram dan Facebook Down

INFORMASI, Penulis: Via Kurniati

Berlokal.id, — Layanan WhatsApp, Instagram dan Facebook down, pada Senin malam (4/10/2021). Banyak pengguna Facebook, WhatsApp, Instagram di berbagai negara melaporkan tidak bisa login atau membuka aplikasi dan situs Facebook, feed di Instagram tidak bisa direfresh, dan pengguna WhatsApp tidak bisa mengirim serta menerima pesan dalam bentuk apa pun, termasuk teks, foto, atau video.

Perusahaan miliki Mark Zuckerberg, Facebook, kemudian memberikan pernyataan singkat terkait masalah tersebut lewat akun Twitter resmi mereka.

Pada cuitan tersebut, Facebook mengatakan mereka mendapatkan bahwa penggunanya mengalami kesulitan mengakses aplikasi dan produk-produknya. Facebook kemudian menyampaikan permohonan maafnya dan berupaya segera mencari penyebab permasalahan tersebut lalu memperbaikinya secepat mungkin.

Akun Twitter milik WhatsApp juga menulis cuitannya terkait permasalahan yang sama seperti Facebook.

“Kami menyadari bahwa beberapa orang mengalami masalah dengan WhatsApp saat ini. Kami sedang berupaya untuk mengembalikan semuanya menjadi normal dan akan mengirimkan pembaruan di sini sesegera mungkin. Terima kasih atas kesabaran Anda!,” ujar akun WhatsApp di Twitter.

Dikarenakan down-nya ketiga media sosial ini, banyak neitzen yang beralih ke media sosial lain seperti Twitter hingga TikTok untuk mencari tahu kebenaran terkait permasalahan tersebut. Hashtag #instagramdown #facebookdown dan #whatsappdown ikut menjadi trending malam tadi.

Dilansir dari Liputan6 yang mengutip dari BleepingComputer, Senin (4/10/2021), mengatakan bahwa hal ini terjadi karena adalah masalah pada DNS (Domain Name System).

Dalam pengujian BleepingComputer, server DNS Facebook, Instagram, dan WhatsApp tidak merespons, yang menunjukkan bahwa ini adalah kesalahan konfigurasi DNS atau masalah server.

Namun, masih belum ada keterangan resmi dari Facebook sehingga tidak diketahui secara jelas apa yang menyebabkan WhatsApp, Facebook, dan Instagram down secara bersamaan.

Seluruh platform ini kembali normal pada Selasa, (5/10/2021) tadi pukul 05.34. Dari pihak WhatsApp juga mengonfirmasi hal tersebut dan mengatakan, “We’re now back and running at 100%,” ujarnya WhatsApp di akun Twitter mereka.


Penulis: Via Kurniati

Berkreasi dan Berbagi Kebaikan dengan Komunitas Karya Kita Pontianak

INFORMASI, Penulis: Nikolas Maryanto Koni

Pontianak, Berlokal.id — Di tengah kesibukan yang kita lakukan setiap harinya serta di masa pandemi saat ini. Pernahkah kita terbesit untuk mengikuti suatu komunitas? Apa sih komunitas itu? Komunitas sendiri merupakan perkumpulan orang-orang dengan hobi yang sama.

Di Pontianak sendiri banyak sekali komunitas mulai dari komunitas motor, komunitas pecinta alam, hingga komunitas sosial yang sering meluangkan waktu mereka untuk membantu sesama.

Bergabung dengan komunitas sosial bisa menjadikan pribadi kita menjadi orang yang lebih bersyukur karena di luar sana masih banyak orang belum beruntung yang membutuhkan uluran tangan kita. Salah satunya komunitas sosial Karya Kita Pontianak.

Komunitas Karya Kita

1. Apa sih komunitas Karya Kita itu?

Karya Kita merupakan ruang kreasi bagi generasi muda di Indonesia dalam berkarya dimana manfaatnya bisa dirasakan lingkungan sekitarnya. Komunitas sosial yang dimana menciptakan jawab-jawaban atau solusi-solusi dalam merespon permasalahan sosial di lingkungan kita.

2. Dimana saja regional Karya Kita?

Karya Kita tersebar di daerah Jawa dan Kalimantan. Seperti Karya Kita Pusat dan Karya Kita Chapter Pontianak. Karya Kita yang terbentuk sejak 2021, terus berkembang dan akan membentuk chapter di daerah lainnya.

3. Awal mula terbentuknya Komunitas Karya Kita Pontianak?

Karya Kita berawal dari sebuah project “Pemuda Berdampak”, yaitu kegiatan sosial bermanfaat ke panti asuhan. Setelah dari project tersebut para volunteer berpikir merasa kegiatan tersebut perlu diperpanjang, sehingga terbentuklah komunitas Karya Kita. Hingga seiring berjalannya waktu akhirnya terbentuk juga Karya Kita Pontianak.

4. Apa saja kegiatan dan program kerja yang sudah dilakukan atau yang akan dilakukan?

Karya Kita Pontianak sendiri akan melakukan sebuah project “Road To Charity”, sebuah kegiatan yang mengedukasi, sharing, mentoring serta kegiatan kreatifitas bersama anak-anak di panti asuhan. Selain itu Karya Kita akan mengadakan kegiatan online seperti live di Instagram.

5. Sebenarnya, apa sih tujuan dibentuknya komunitas ini?

Karya Kita Pontianak bertujuan menjadi sebuah wadah atau ruang bagi pemuda-pemudi di Kota pontianak untuk melakukan aksi-aksi bermanfaat atau berkarya bagi lingkungan dan masyarakat di Kota Pontianak.

6. Apa keuntungannya masuk komunitas ini?

Keuntungan masuk Karya Kita Pontianak, akan banyak project bersama dengan chapter satu dengan satunya sehingga dapat relasi. Pengalaman organisasi dengan event-event yang dilakukan, belajar untuk menyusun sebuah acara, belajar mempublikasikan ke media serta e-sertifikat di akhir masa kepengurusan.

7. Apa harapan komunitas ini kedepannya?

Harapannya sendiri Karya Kita Pontianak bisa menjadi sebuah komunitas yang berkembang dan menjadi besar di suatu hari dengan kegiatan-kegiatan positif sehingga bermanfaat bagi masyarakat luas, khususnya di Kota Pontianak.

Penulis: Nikolas Maryanto Koni
Editor: Aulia Nisa & Via Kurniati

Take It Easy, Band Asal Singkawang Mengusung Genre Psychedelic

INFORMASI, Penulis: Aulia Nisa Eka Dewi

Singkawang, Belokal.id – Band asal Singkawang ini dibentuk pada tahun 2019 yang beranggotakan 5 orang. Bermula dari Rasid (Drummer), Wahyu (Bassist), dan Bima (Gitaris) yang mempunyai rencana buat band sendiri.

“Sebelumnya mereka pernah punya band bareng juga, setelah itu baru Rasid ngehubungin aku buat jadi vocalis. Awalnya memang formasi masih berempat sampai akhirnya nentuin nama band jadi Take It Easy tepat tanggal 7 Agustus 2019, dan akhirnya main di acara Sindir Tala dan Lubang Tanam. Setelah 2 acara itu baru punya keputusan buat nambah personil baru akhirnya ketemu lah sama si Aung (gitaris),” kata Nink, sang vokalis Take It Easy kepada Berlokal.id pada (29/09).

Manchester Orchestra, Trade Wind, Japanese Breakfast, sama Silent Planet merupakan band yang menginspirasi mereka dalam membuat lagu-lagu. Mereka baru saja merilis debut EP “Moonline” dan peluncurannya telah dilakukan pada 16 April 2021 lalu.

Di EP Moonline ini, Take It Easy masih membawakan nuansa pop ambient yang memang merupakan genre musik band mereka. Mereka mengusung jalan cerita yang memiliki benang merah dengan single pertama yaitu “Sickness”. “Moonline” merupakan satu garis fase yang berisikan beragam emosi dan perasaan.

Take It Easy mempunyai genre musik yang unik yaitu dream pop/ambient/psychedelic. Psychedelic adalah sensasi halusinasi yang terpicu dari keadaan kesadaran yang tak biasa di dalam tubuh. Dan umumnya sensasi ini terjadi setelah mengkonsumsi zat-zat yang bersifat halusinogenik.

Mereka berharap lagu-lagu yang mereka ciptakan memberikan sensasi halusinasi yang tenang dan diibaratkan seperti masuk ke dunia lain.

“Harapan mungkin memang ngga benar-benar berharap kalau semua orang yang mendengar harus suka dengan lagu-lagu kita, tapi paling tidak untuk orang-orang yang mendengarkan, mereka bisa ikut ngerasain atmosphere yang dibawa dalam lagu-lagu itu. Lebih baik lagi kalau benar-benar tersampaikan emosinya,” ungkap Nink.

Penulis: Aulia Nisa Eka Dewi
Editor: Via Kurniati

Tradisi Ritual Tahunan yang Masih Dilestarikan di Kalimantan Barat

INFORMASI, Penulis: Sarah Tri Oktika

Berlokal.id, — Sebagai salah satu provinsi dengan berbagai suku didalamnya, Kalimantan Barat memiliki keberagaman budaya yang hingga saat ini masih tetap dilestarikan. Keberagaman budaya tersebut lahir dari beberapa etnis mayoritas yang ada di Kalimantan Barat, seperti Melayu, Dayak, dan Tionghoa. Masing-masing etnis tersebut tentunya memiliki ritual tertentu yang mereka yakini sejak jaman dahulu dan bersifat turun-temurun. Sehingga bagi beberapa masyarakat yang masih mempercayai leluhurnya akan tetap merayakan ritual-ritual tersebut setiap tahunnya.

Berikut ini adalah beberapa tradisi yang ada Kalimantan Barat dan masih rutin dilakukan hingga saat ini, diantaranya:

1. Robo’-robo’

Robo’-robo’ merupakan ritual tahunan yang digelar oleh masyarakat Kalimantan Barat, khususunya masyarakat Kabupaten Mempawah, dimana pelaksanaannya akan dilakukan pada hari Rabu terakhir di bulan syafar (Kalender Islam).

Perayaan budaya Robo’-robo’ ini dilaksanakan guna untuk mengenang kembali napak tilas kedatangan Raja Mempawah Pertama Opu Daeng Menambon beserta istri dan pengikutnya yang datang dari Kerajaan Matan, Kabupaten Ketapang ke Kerajaan Mempawah dengan memasuki Sungai Kuala Mempawah.

Biasanya pelaksanaan kegiatan Robo’-robo’ ini berlangsung selama tiga hari, diawali dengan kirab keraton atau pembersihan barang-barang pusaka kerataon di hari Senin. Kemudian ziarah ke Makam Opu Daeng Menambon di Desa Sebukit Rama, pada hari Selasa. Dan acara puncak di hari Rabu akan dilaksanakan oleh masyarakat dan keluarga keraton dengan melakukan makan bersama atau makan seprahan, setelah itu melakukan tolak bala di Muara Sungai Kuala Mempawah. Hingga diakhiri dengan acara hiburan rakyat.

2. Naik Dango

Khusus masyarakat Dayak Kanayatn, upacara Naik Dango dilaksanakan pada tanggal 27 April setiap tahunnya. Upacara Naik Dango ini dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Nek Jubata (Tuhan) atas hasil panen padi yang diperoleh.

Upacara adat yang dilakukan setiap tahunnya ini ditandai dengan menyimpan seikat padi yang baru selesai dipanen ke dalam dango (lumbung padi).

Naik Dango merupakan upacara Patahunan (proses kegiatan berladang sepanjang tahun tanam) yang dilaksanakan pada saat pertama kali akan mengambil padi dari dalam dango yang ditidurkan selama 7 (tujuh) hari setelah padi dipanen. Masyarakat dibolehkan mengeluarkan padi dari dalam dango apabila diadakan upacara naik dango.


3. Cap Go Meh

Istilah Cap Go Meh berasal dari Bahasa Hokkien, “Chap Goh Meh” yang berarti malam kelima belas. Artinya, Cap Go Meh ini akan diadakan lima belas hari setelah perayaan Tahun Baru China atau Imlek.

Perayaan Cap Go Meh ini berpusat di Singkawang, Kalimantan Barat. Selain berdoa di wihara, perayaan ini juga identik dengan arak-arakan barongsai, naga, lampion, serta petasan yang dipercaya mampu mengusir hawa buruk dan roh jahat.

Perayaan ini juga kurang lengkap tanpa adanya atraksi tatung. Masyarakat Tionghoa menyakini tatung-tatung ini sebagai tokoh yang menjadi medium arwah para ksatria China.

4. Sedekah Bumi

Sedekah Bumi merupakan kegiatan yang dilakukan setiap tahunnya oleh masyarakat untuk mensyukuri hasil bumi yang telah mereka dapatkan. Kegiatan ini dilakukan pada bulan April yang dipusatkan di kecamatan-kecamatan yang tersebar di Kalimantan Barat, khususnya masyarakat Suku Jawa.

Adapun prosesi dari kegiatan ini adalah masyarakat akan membawa semua hasil bumi berupa buah-buahan yang telah mereka panen, dikumpulkan, kemudian dibawa ke tempat acara berlangsung untuk dibagikan kepada masyarakat dengan cara rebutan. Sedangkan hasil bumi lainnya seperti hasil panen padi dilakukan dengan cara makan bersama yang disertai doa selamat supaya hasil panen berikutnya lebih melimpah dan mendapat keberkahan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Rangkaian kegiatan sedekah bumi juga menampilkan kesenian daerah berupa seni budaya masyarakat Jawa, seperti reok dan kuda lumping serta kesenian masyarakat Jawa lainnya.

Nah, demikianlah sekilas penjelasan mengenai tradisi-tradisi yang hingga saat ini masih dilestarikan oleh masyarakat Kalimantan Barat. Dari sini kita dapat melihat bahwa Kalimantan Barat tidak hanya memiliki keberagaman suku saja, tapi juga kaya akan pesona budaya yang unik dan mampu menarik para wisatawan lokal maupun mancanegara.

Penulis: Sarah Tri Oktika
Editor: Via Kurniati