Seniman Sastra : Natalia Dennopa, Benci Jadi Cinta

HIBURAN, Penulis: Nikolas Maryanto Koni

Natalia Dennopa salah satu, seniman sastra asal Singkawang, Kalimantan Barat yang aktif menulis sekaligus kuliah. Perempuan kelahiran Singkawang 20 tahun silam, tepatnya 23 September 2001. Anak pertama dari 3 bersaudara yang memiliki hobi menulis dan membaca. Nata panggilan yang akrab melekat kepadanya, anak perempuan tangguh yang tumbuh besar dipesisir pantai Pasir Panjang. Saat ini duduk di bangku perkuliahan semester 3 prodi Ilmu Komunikasi di Universitas Tanjungpura Pontianak. Selain aktif menulis ia juga aktif berorganisasi di lingkungan kampus.

Mulai menggeluti dunia seni sastra sekitar tahun 2016, Nata tidak menyangka bisa menemukan potensi lain dalam dirinya. Awalnya hanya suka membaca tetapi benci dalam menulis, suatu ketika Nata membaca suatu cerita yang bagus tapi alur dan ending yang menggantung dan kurang memuaskan. Semenjak itu Nata memutuskan untuk menulis walaupun tidak suka menulis. “akhirnya ingin melanjutkan dengan cerita yang saya sukai, dengan versi yang disukai dan diinginkan. Membuat cerita pertama yang membuahkan hasil hingga meneruskan sampai sekarang.” ujarnya di Zaza Coffee Reformasi, Pontianak, Minggu (14/11/21).

Buku pertama Nata. Melodi Dalam Sepi yang dibuat saat kelas 3 SMP, yang mengisahkan kisah cinta anak SMA, ketika menulis Nata dipenuhi imajinasi tentang kisah cinta yang mulus walaupun pada akhirnya kenyataan tidak sesuai dengan harapan. Buku pertama terbit 1 tahun saat Nata menginjak masa SMA. Buku kedua tercipta dari salah satu program kerja Duta Genre yaitu Burger, buku genre dimana mengajak anak genre untuk menerbitkan buku yang diselesaikan dan diterbitkan Nata setelah kegiatan tersebut selesai yang berjudul Sepotong Kama Yang Retak.

Buku ketiga dengan judul yang menarik bagi pembaca. Istri Idaman realisasi dari mimpi-mimpi umtuk menjadi istri Idaman bagi pasangannya. Buku yang bernuansa korea dan sedikit bumbu komedi yang membuat pembaca merasa senang dan bisa menjadi motivasi untuk menjadi istri idaman bagi pasangannya di kemudian hari. Buku keempat, sendiri dibuat saat event yang bercerita tentang sebuah kerajaan salah satu negara di Eropa, Liechtenstein, Asa yang Terunta judulnya dari keberanian Nata untuk keluar dari zona nyaman.

Buku kelima dan keenam yaitu berjudul Nestapa dan Renjana Yang Ternoda yang baru-baru ini diterbitkannya.
Nata sendiri awalnya terinpirasi dalam tulisannya dari Aliando dan Prili, sehingga Nata menjadikan mereka sebagai tokoh utama, tapi kelamaan Nata menggali terus potensinya sehingga terciptanya tokoh-tokoh lain.
Nata sendiri mengaku bahwa banyak pihak yang mendukung apa yang dikerjakannya. “yang pasti mama, kemudian sekolah juga mendukung.” tungkasnya.

Tantangan awal yang dihadapi Nata adalah dapat menyesuaikan waktu dalam menulis disamping kesibukannya serta standar penulisan yang baik. Nata sendiri juga memiliki target kedepanya dalam menulis selain dingan media cetak, Nata juga ingin menulis di platform media berbayar, kemudian akan menerbitkan buku-buku selanjutnya serta ingin mengajak orang-orang untuk menulis.

Nata juga membagikan cerita bahwa ia pernah mencoba untuk menulis cerita horror, disaat menulis berkali-kali tulisannya terhapus dan terus terhapus, akhirnya Nata memutuskan untuk berhenti. Penulis horror biasanya memiliki latar belakang yang horror. Nata juga ingin mencoba menulis cerita action dikemudian hari.

Harapan Nata, terkait buku yang sudah diterbitkannya bisa menjadi hikmah maupun motivasi bagi banyak orang. Seperti di buku Nestapa sendiri mempunyai pesan moral yaitu kita sebagai manusia mencintai dan membenci harus berimbang, manusia tidak sepenuhnya hitam tapi ada putihnya, tidak sepenuhnya baik tapi pasti pernah membuat kesalahan itulah manusia.

Nata juga membeberkan penghasilan yang didapat Nata dari buku yang telah dibuatnya, karena bertahap untuk pendapatan tidak menentu tergantung perbulan, bisa kadang 1 juta maupun lebih.

Setelah berbincang Panjang lebar, team menanyakan kepada Nata bahwa, apakah ada cita-cita lain dari dirinya? “tidak menutup kemungkinan ingin kerja dipekerjaan lain, ingin mengembangkan usaha yang juga tidak jauh dari dunia sastra yaitu ingin membuat usaha peneribatan buku.” tambahnya.

Terakhir Nata menambahkan bahwa cintailah dirimu sendiri, maka kamu akan bisa mengembangkan diri, bukan hanya untuk dirimu sendiri tapi juga untuk orang lain. Jadi dimulai dari diri sendiri baru kita bisa mencintai orang lain.

Banyak seniman muda kreatif di Indonesia khususnya Kalimantan Barat, karya-karya yang luar biasa lahir dari pemikiran-pemikiran kreatif, inovatif, dan sebagainya.

Penulis: Nikolas Maryanto Koni

Tinggalkan komentar