Seniman Sastra : Natalia Dennopa, Benci Jadi Cinta

HIBURAN, Penulis: Nikolas Maryanto Koni

Natalia Dennopa salah satu, seniman sastra asal Singkawang, Kalimantan Barat yang aktif menulis sekaligus kuliah. Perempuan kelahiran Singkawang 20 tahun silam, tepatnya 23 September 2001. Anak pertama dari 3 bersaudara yang memiliki hobi menulis dan membaca. Nata panggilan yang akrab melekat kepadanya, anak perempuan tangguh yang tumbuh besar dipesisir pantai Pasir Panjang. Saat ini duduk di bangku perkuliahan semester 3 prodi Ilmu Komunikasi di Universitas Tanjungpura Pontianak. Selain aktif menulis ia juga aktif berorganisasi di lingkungan kampus.

Mulai menggeluti dunia seni sastra sekitar tahun 2016, Nata tidak menyangka bisa menemukan potensi lain dalam dirinya. Awalnya hanya suka membaca tetapi benci dalam menulis, suatu ketika Nata membaca suatu cerita yang bagus tapi alur dan ending yang menggantung dan kurang memuaskan. Semenjak itu Nata memutuskan untuk menulis walaupun tidak suka menulis. “akhirnya ingin melanjutkan dengan cerita yang saya sukai, dengan versi yang disukai dan diinginkan. Membuat cerita pertama yang membuahkan hasil hingga meneruskan sampai sekarang.” ujarnya di Zaza Coffee Reformasi, Pontianak, Minggu (14/11/21).

Buku pertama Nata. Melodi Dalam Sepi yang dibuat saat kelas 3 SMP, yang mengisahkan kisah cinta anak SMA, ketika menulis Nata dipenuhi imajinasi tentang kisah cinta yang mulus walaupun pada akhirnya kenyataan tidak sesuai dengan harapan. Buku pertama terbit 1 tahun saat Nata menginjak masa SMA. Buku kedua tercipta dari salah satu program kerja Duta Genre yaitu Burger, buku genre dimana mengajak anak genre untuk menerbitkan buku yang diselesaikan dan diterbitkan Nata setelah kegiatan tersebut selesai yang berjudul Sepotong Kama Yang Retak.

Buku ketiga dengan judul yang menarik bagi pembaca. Istri Idaman realisasi dari mimpi-mimpi umtuk menjadi istri Idaman bagi pasangannya. Buku yang bernuansa korea dan sedikit bumbu komedi yang membuat pembaca merasa senang dan bisa menjadi motivasi untuk menjadi istri idaman bagi pasangannya di kemudian hari. Buku keempat, sendiri dibuat saat event yang bercerita tentang sebuah kerajaan salah satu negara di Eropa, Liechtenstein, Asa yang Terunta judulnya dari keberanian Nata untuk keluar dari zona nyaman.

Buku kelima dan keenam yaitu berjudul Nestapa dan Renjana Yang Ternoda yang baru-baru ini diterbitkannya.
Nata sendiri awalnya terinpirasi dalam tulisannya dari Aliando dan Prili, sehingga Nata menjadikan mereka sebagai tokoh utama, tapi kelamaan Nata menggali terus potensinya sehingga terciptanya tokoh-tokoh lain.
Nata sendiri mengaku bahwa banyak pihak yang mendukung apa yang dikerjakannya. “yang pasti mama, kemudian sekolah juga mendukung.” tungkasnya.

Tantangan awal yang dihadapi Nata adalah dapat menyesuaikan waktu dalam menulis disamping kesibukannya serta standar penulisan yang baik. Nata sendiri juga memiliki target kedepanya dalam menulis selain dingan media cetak, Nata juga ingin menulis di platform media berbayar, kemudian akan menerbitkan buku-buku selanjutnya serta ingin mengajak orang-orang untuk menulis.

Nata juga membagikan cerita bahwa ia pernah mencoba untuk menulis cerita horror, disaat menulis berkali-kali tulisannya terhapus dan terus terhapus, akhirnya Nata memutuskan untuk berhenti. Penulis horror biasanya memiliki latar belakang yang horror. Nata juga ingin mencoba menulis cerita action dikemudian hari.

Harapan Nata, terkait buku yang sudah diterbitkannya bisa menjadi hikmah maupun motivasi bagi banyak orang. Seperti di buku Nestapa sendiri mempunyai pesan moral yaitu kita sebagai manusia mencintai dan membenci harus berimbang, manusia tidak sepenuhnya hitam tapi ada putihnya, tidak sepenuhnya baik tapi pasti pernah membuat kesalahan itulah manusia.

Nata juga membeberkan penghasilan yang didapat Nata dari buku yang telah dibuatnya, karena bertahap untuk pendapatan tidak menentu tergantung perbulan, bisa kadang 1 juta maupun lebih.

Setelah berbincang Panjang lebar, team menanyakan kepada Nata bahwa, apakah ada cita-cita lain dari dirinya? “tidak menutup kemungkinan ingin kerja dipekerjaan lain, ingin mengembangkan usaha yang juga tidak jauh dari dunia sastra yaitu ingin membuat usaha peneribatan buku.” tambahnya.

Terakhir Nata menambahkan bahwa cintailah dirimu sendiri, maka kamu akan bisa mengembangkan diri, bukan hanya untuk dirimu sendiri tapi juga untuk orang lain. Jadi dimulai dari diri sendiri baru kita bisa mencintai orang lain.

Banyak seniman muda kreatif di Indonesia khususnya Kalimantan Barat, karya-karya yang luar biasa lahir dari pemikiran-pemikiran kreatif, inovatif, dan sebagainya.

Penulis: Nikolas Maryanto Koni

Bengs, Soloist Singkawang Rilis Debut Single

HIBURAN, Penulis: Aulia Nisa Eka Dewi

Berlokal.id, Singkawang – Rizqy Aldi atau akrab disapa Bengs merupakan remaja berbakat asal Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Berawal mula dari sejak kecil Bengs suka bernyanyi bersama orangtuanya. Lagu yang ia nyanyikan pun berasal dari lagu luar negeri yang bergenre Pop 90 an.

Single tersebut telah dirilis pada hari Senin pada tanggal 11 Oktober 2021 lalu di beberapa digital platform musik. “Girl From A Movie Scene” dimulai dari langkah kecilnya untuk menunjukkan siapa dirinya. Setelah 11 tahun ia mulai mempelajari musik dan gitar akhirnya ia memutuskan untuk membuat single.

Lagu “Girl From A Movie Scene” merupakan single perdana Bengs sebagai Soloist bergenre Pop Blues. Ia mengaku mendapatkan insipirasi untuk membuat lagu ini dari pengalaman diri sendiri “Sejujurnya ya lagu ini tuh basic from experience khususnya perjalanan percintaan aku sendiri. Berawal saat aku lagi nonton film dan ada kisah di suatu scene romance yang membuat aku tertarik ini loh kisah cinta yang kumau dan aku pengen kisah cinta aku seperti scene di film tersebut,” kata Bengs kepada berlokal.id, Senin (18/10).

Proses pembuatan single tersebut diperkirakan memakan waktu hanya 3 minggu saja. Penulisan lirik nya pun Bengs hanya menulis selama 15 menit, sedangkan publisher nya sendiri memerlukan waktu 1 minggu. Tentunya Bengs tidak sendiri dalam memproses lagu tersebut, ia dibantu oleh Ezha Putra sebagai Bass, di rekam dan diproduksi oleh Derry Arbay, Mixed and Mastered oleh Milfarasi dan terakhir untuk Artwork dibantu oleh sahabatnya yaitu Repinisasi.

Dibalik kesuksesan dari single ini ternyata ada cerita unik tersendiri yaitu orang lain sering meremehkannya karena ia adalah gitaris dari sebuah Band, “orang lain sampai pernah bilang ke aku, udahlah main gitar aja gausah nyanyi. Dari konotasi seperti itulah yang membuat aku ingin membuktikan ke orang bahwa aku bisa nyanyi,” lanjut Bengs.

Single ini merupakan salah satu Story Life untuk album kedepannya yang akan ia buat. Di album tersebut pun ia mengatakan akan ada kolaborasi bersama musisi lain dan menggabungkan berbagai genre disetiap lagunya dari keseluruhan musik yang ia pelajari.

Bengs berharap dengan rilis nya single tersebut agar orang-orang tahu bahwa ia bisa menyanyi dan mempunyai karya. Ia akan melanjutkan karya tersebut dengan merilis single-single berikutnya.

Penulis: Aulia Nisa Eka Dewi

Editor: Via Kurniati

Minim Kesadaran, Jembatan Pawan 5 Ketapang Jadi Tempat Sampah

INFORMASI, Penulis: Nikolas Maryanto Koni

Berlokal.id, Ketapang — Jembatan Pawan 5 yang terletak di jalan Lingkar Kota Mulia Baru, Delta Pawan, Kabupaten Ketapang. Jembatan Pawan 5 selalu dijadikan tempat pembuangan oleh pengunjung yang tidak bertanggungjawab.

Tepian jembatan untuk pejalan kaki dan tempat bersantai kini berubah fungsi menjadi tempat sampah. Sampah tersebut berasal dari pengunjung yang membeli anekan jajanan, setelah selesai menyantap para pengunjung meninggalkan sampah tersebut di berbagai sudut tepian jembatan.

“Mengganggu pemandangan di sekitar jembatan, padahal kan buat istirahat maupun bersantai kalo lagi capek. Heran juga masa ada (orang) yang buang sampah di jembatan dan gak merasa bersalah gitu dengan tindakannya,” kata Dewi, seorang pengunjung Jembatan pawan 5, Kamis (14/10/2021).

Sejak Jembatan Pawan 5 selesai dibangun secara tuntas, beberapa bulan kemudian sampah-sampah mulai ada.
Merusak pemandangan dan meresahkan sebagian para pengunjung.

“Iya, ini meresahkan kita. Kalo bawa makanan atau beli, abis makan kan sampahnya bisa dibawa lagi cari tempat sampahkan bisa. Harapannya si Pemerintah bisa nyediakan tempat sampah disekitar sini,” tambahnya.

Dengan ini pengunjung untuk bisa lebih sadar akan kebersihan lingkungan, dengan upaya menjaga kota Ketapang dari sampah.

Penulis: Nikolas Maryanto Koni

Kunjungan Sosial ke Panti Asuhan, Dalam Rangka Milad FISIP ke-56

INFORMASI, Penulis: Nikolas Maryanto Koni

Berlokal.id, Pontianak — Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Tanjungpura (Untan) menggelar kegiatan kunjungan sosial dalam rangka Milad ke-56, di salah satu panti yaitu Amal Jariya, Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, pada Sabtu (09/10/21).

Kunjungan panti yang dimulai dari pukul 10.00 WIB sampai pukul 11.30 WIB yang dihadiri Wakil Dekan 1 Fisip Untan Dr.Herlan, M.Si. , Wakil Dekan 3 Drs.Sabran Achyar, M.Si, Dosen, perwakilan BEM, dan panitia Milad.

“Dalam proses nya persiapan kunjungan sosial ini memerlukan waktu sekitar 2 mingguan, dari awal kita mulai open donasi dulu. Hingga terkumpul, sumbangan sendiri banyak dari dosen FISIP. Alhamdulilah ketika hari h kunjungan kita berjalan lancar dengan bantuan dosen sekaligus kerja keras dari teman-teman panitia,” kata Arief Akbar, selaku ketua panitia Milad Fisip Untan.

Arief berharap “dengan terlaksana kegiatan mudahan bisa menjadi berkah bagi kita semua ya, dan FISIP Untan semakin dikenal di manapun,” katanya.

Ia juga berterimakasih kepada para orang yang terlibat “untuk pihak yang yang terlibat, saya beterimakasih kepada panitia. Dosen serta abang-abang dan kakak senior dari BEM FISIP yang selalu mengsupport kegiatan ini,” tambahnya.

Penulis: Nikolas Maryanto Koni

Satwa Endemik Kalimantan Barat

INFORMASI, Penulis: Aulia Nisa Eka Dewi

Berlokal.id, Pontianak – Pulau Kalimantan memiliki hutan hujan tropis yang menjadi surga bagi flora dan fauna khas Indonesia. Termasuk di Provinsi Kalimantan Barat, hutan alam nya masih ada di setiap daerah.

Namun, namanya keserakahan manusia dalam memanfaatkan alam pun juga masih ada, seperti membuka lahan sembarangan, menebang pohon di hutan tanpa izin. Hal inilah yang membuat satwa endemic yang tinggal di hutan terancam punah.

Rangkong/Enggang Gading

Burung ini menjadi maskot Provinsi Kalimantan Barat, tubuhnya berukuran besar dan memiliki ciri khas pada paruhnya yang menyerupai tanduk.

Rangkong banyak ditemukan di daerah hutan dataran rendah dan perbukitan (0 – 1000 m dpl).

Makanan Rangkong sendiri yaitu buah-buahan dan juga binatang2 kecil seperti kadal, kelelawar, tikus, ular dan berbagai jenis serangga.

Populasi Rangkong sendiri terancam punah, maka dari itu burung ini sangat dilindungi oleh Undang-undang. Biasanya warna bulu Rangkong didominasi oleh warna hitam di bagian badan dan putih pada bagian ekor.

Burung Rangkong tersebar mulai dari daerah sub-sahara Afrika, India, Asia Tenggara, New Guinea dan Kepulauan Solomon Sebagian besar hidup di hutan hujan tropis termasuk Hutan Kalimantan.

Sayangnya, populasi Burung Rangkong sudah terancam punah. Karena oknum tak bertanggung jawab sering memburu burung ini untuk mengambil paruh nya. Paruhnya sendiri bisa dijual hingga 40 juta rupiah. Harga yang fantastis bukan?

Sekarang Burung Rangkong sudah dilestarikan dalam hutan lindung yang tersebar di Kalimantan Barat. Semoga burung ini akan selalu terjaga populasinya, dan tidak ada lagi oknum yang memburunya.

Penulis: Aulia Nisa Eka Dewi

Kerajinan Pandai Besi yang Kian Tenggelam

INFORMASI, Penulis: Nikolas Maryanto Koni

Berlokal.id, Ketapang — Di masa sekarang produk pisau dapur dan benda tajam yang berasal dari olahan pabrik baik buatan dalam negeri maupun impor semakin banyak. Hal ini membuat usaha kerajinan pandai besi tradisional mulai tenggelam. Salah satunya di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

Bapak Frederikus Nenggara, seorang pandai besi dari Desa Penambar Indah, Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, mengungkapkan bahwa ia sangat merasakan dampak dari mulai tenggelamnya kerajinan pandai besi ini di Ketapang.

Beliau yang telah berkecimpung di bidang ini sejak tahun 1960 hingga sekarang, mengatakan sekarang mulai kurang masyarakat yang mengetahui tentang kerajinan pandai besi ini dan memilih membeli produk jadi.

Damis, salah satu jenis parang tajam yang dibuat oleh pengrajin pandai besi di Ketapang. Damis telah ada sejak zaman nenek moyang dan sering digunakan oleh para petani untuk berladang.

Damis memiliki ciri tersendiri yaitu ketajamannya yang lebih tajam dari jenis parang lainnya serta ukuran yang lebih kecil.

“Damis itu parang yang tajam, dulu Damis banyak orang perlu. Karena di kita ini kan mayoritas petani.” ujar Frederikus.

“Tapi sekarang sudah jarang petani yang menggunakan Damis buatan pengrajin. Sekarang juga jarang yang bisa menempa besi terutama anak muda, tinggal yang tua-tua,” lanjutnya.

Frederikus berharap para generasi muda dapat terus melestarikan budaya menempa ini.

Mari kita sebagai masyarakat, terus mendukung produk-produk lokal khususnya tradisional.

Penulis: Nikolas Maryanto Koni
Editor: Via Kurniati

Viral Masker Rambut dari Kopi dan Manfaatnya

INFORMASI, Penulis: Aulia Nisa Eka Dewi

Berlokal.id — Kopi dikenal sebagai minuman yang ampuh melawan rasa ngantuk karena kafein yang terkandung di dalamnya. Tetapi, nyatanya kopi bisa dijadikan masker untuk menjaga kesehatan rambut.

Seperti yang kita ketahui, belakangan ini cuaca di Pontianak lebih panas dari biasanya. Cuaca yang panas bisa memicu rambut menjadi kusam juga bisa menyebabkan rambut berketombe dan berkeringat karena suhunya yang tinggi dan bisa meningkatkan mikroba penyebab ketombe, malassezia globossa. Rambut yang berketombe hanya akan membuat kulit kepala gatal dan radang yang bisa merontokkan rambut.

Beberapa waktu lalu berseliweran video penggunaan Kopi bubuk sebagai masker rambut dari aplikasi Tiktok. Dipercaya dapat melembutkan rambut dan mengurangi kerontokan rambut, netizen pun turut mencobanya di rumah.

Pembuatannya pun sangat mudah, berikut bahan-bahan dan step by step yang harus di ikuti:

Bahan:
1 Bungkus bubuk kopi / 3 sendok makan
1/2 cangkir air putih

Step by step:
Campurkan semua bahan hingga berbentuk seperti pasta, kemudian oleskan rambut sebelum keramas. Pijat rambut dengan lembut selama 20 menit. Setelah itu diamkan masker selama 30 menit agar meresap, dan bilas dengan air hangat.

Jika ingin rambut tambah halus dan wangi, bisa juga dengan menambahkan sampo. Semua bahan tadi bisa dicampurkan dengan minyak kelapa, yoghurt, lemon, kuning telur untuk menambah manfaat.

Bicara tentang manfaat sebenarnya apa saja sih manfaat menggunakan masker rambut dari kopi?

1. Menghaluskan Rambut
Terdapat kandungan flavonoid pada kopi yang merupakan senyawa antioksidan untuk mendorong regenerasi rambut. Hal itulah yang membuat batang rambut menjadi lembut, tidak mudah kusut dan mudah diatur.

2. Membuat Rambut Lebih Berkilau
Kandungan kafein yang terdapat di kopi dapat membuat rambut tampak lebih berkilau dan melembabkan kulit kepala.

3. Membersihkan Kulit Kepala dan Mengatasi Ketombe
Jika merasa rambut kotor dan berminyak, gunakan ampas kopi yang dapat dijadikan scrub untuk membersihkan kulit kepala. Berguna untuk mengangkat sel kulit mati yang menempel pada kulit kepala.

Penulis: Aulia Nisa Eka Dewi

Buket Custom, Peluang Bisnis Bagi Mahasiswa

INFORMASI, Penulis: Via Kurniati

Berlokal.id, Pontianak — Bisnis buket sedang berkembang di kota-kota besar Indonesia, termasuk di Kota Pontianak dan sedang diminati oleh banyak orang. Banyak dari kalangan usia muda, salah satunya mahasiswa yang mencoba peruntungan di dunia bisnis ini. Terutama pada masa pandemi, banyak mahasiswa yang merasa bosan karena kuliah online dan hanya berdiam diri di rumah. Sehingga mereka mencari cara untuk tetap produktif dengan membuka bisnis kreatif.

Bisnis buket menjadi salah satu pilihan mahasiswa untuk memulai bisnisnya. Selain tidak memerlukan modal yang besar, bisnis buket juga dianggap tidak akan ketinggalan zaman. Seperti yang kita ketahui bahwa buket biasanya digunakan sebagai jasa give (pemberian) untuk setiap perayaan, baik itu perayaan kelulusan, keberhasilan, ulang tahun dan masih banyak lagi lainnya.

Bisnis buket ini awalnya hanya menjual jenis buket yang terbuat dari rangkaian bunga-bunga. Namun seiring berjalannya waktu, orang-orang semakin kreatif dan membuat buket ini tidak hanya dengan bunga melainkan dengan apa saja, seperti dari kain flanel, hijab, snack, uang, boneka dan masih banyak lagi sesuai dengan pesanan dari pelanggan.

Di Kota Pontianak sendiri, banyak sekali mahasiswa yang menyanter bisnis ini. Dikarenakan di Kota Pontianak terdapat banyak perguruan tinggi, maka buket menjadi pilihan kado perayaan kelulusan ketika mahasiwa tengah menyelesaikan pendidikannya.

Juniarsih (21) merupakan mahasiswa Politeknik Negeri Pontianak yang turut memulai usaha buket custom semenjak pandemi ini. Ia memulai bisnis buket ini bersama kakak sepupunya yang juga seorang mahasiswa. Karena merasa bosan ketika pandemi, mereka mencoba mencari kegiatan yang membuat mereka tetap produktif namun juga dapat menghasilkan uang.

“Karena pandemi jadi kita itu gabut, ekonomi orang tua juga tidak stabil, jadi kita terpikir buat buka usaha. Nambah-nambah uang jajan di rantauan. Kebetulan juga saya dan kakak sepupu saya itu suka buat kerajinan tangan, jadi akhirnya kita pilih bisnis buket custom ini,” ujar Juniarsih.

Juniarsih juga mengatakan bahwa bisnis ini sangat cocok karena sama sekali tidak mengganggu kesibukannya yang lain. Mereka hanya membuat buket ketika ada pesanan, sehingga tidak terlalu membebankan mereka yang juga seorang mahasiswa.

Buket custom yang telah mereka jual sangat bermacam-macam. Sejauh ini, ia dan kakak sepupunya telah membuat lebih dari 10 jenis buket, seperti buket bunga, buket hijab, buket snack, buket uang, buket masker, hingga buket rokok dan masih banyak lagi.

“Kemarin modal awal kita mulai bisnis buket ini sekitar 120 ribu Rupiah. Satu buket bisa untung sekitar 15 ribu Rupiah sampai 25 ribu Rupiah,” jelasnya.

Untuk harga buketnya sendiri, mereka mematok harga yang cukup terjangkau mulai dari 30 ribu Rupiah ke atas. Pelanggan juga bisa menentukan harga buket yang mereka inginkan.

Penulis: Via Kurniati

Menguak Kisah Goa Lawang Kuari

HIBURAN, Penulis: Aulia Nisa Eka Dewi

Berlokal.id, Sekadau — Pernah dengar Goa Lawang Kuari? Yup, memang sedikit asing bagi kita yang memang bukan warga asli nya.

Goa Lawang Kuari ini terletak di Dusun Kelilit, Desa Seberang Kapuas, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Provinsi Kalimantan Barat.

Tahukah kamu Goa ini berada di tebing Sungai Kapuas, loh! Ada tiga goa berjejer (lubang). Nah, konon katanya goa pertama paling kanan (hilir) adalah milik suku Dayak, Bagian tengah milik suku Senganan (Melayu), dan bagian kiri (Hulu) milik suku China (Tionghoa). Namun, tak semua manusia bisa masuk lewat ketiga lubang kecil itu. Hanya cerita dari mulut ke mulut saja dipercaya kalau lubang itu semakin dalam kian melebar hingga pada kedalaman tertentu bisa seukuran tinggi manusia.

Jadi, Goa Lawang Kuari ini selain dikunjungi oleh warga lokal tetapi dari luar Kabupaten Sekadau juga sebagai tempat wisata alam dengan berbagai keunikannya.

Menurut mitosnya warga juga menganggap goa ini menyimpan aura mistis. Tak heran banyak yang ke goa dengan hajat atau niat tertentu hingga bagi keyakinan tertentu dianggap sebagai syirik. Ada juga pengunjung datang ke Goa Lawang Kuari untuk meminta barokah, seperti kemajuan ekonomi, kesehatan, jodoh, dan sebagainya. Apabila niat sudah tercapai, mereka pun akan kembali datang untuk menuntaskan kewajiban hajatnya atau yang di dalam kepercayaan masyarakat Sekadau disebut dengan ritual mulang hajat.

Dari penuturan warga setempat, untuk masuk ke dalam perut goa harus melalui berbagai rintangan berat. Mulai dari tiarap, berjalan jongkok, barulah sampai ke dalam perut goa yang luas. Di dalam sana terbentang sebuah danau dengan air yang sangat jernih. Kisah yang kerap dituturkan kepada anak cucu sebelum tidur, saking panjangnya goa, akan sampai ke Kecamatan Tayan. Barangkali ada benarnya, kalau menelisik cerita masyarakat Tayan yang juga memiliki goa di tengah-tengah hutan.

Menurut cerita masyarakat Sekadau mereka percaya kalau Goa Lawang Kuari sebagai tempat persembunyian Pangeran Agung dari Kerajaan Sekadau. Bersama para pengikutnya, Pangeran Agung dikisahkan meninggalkan istana di Sungai Barak, Desa Mungguk, karena selisih paham dengan raja yang berkuasa kala itu. Sang pangeran dan pengikutnya pun diburu prajurit istana. Untuk menghilangkan jejak dari kejaran, Pangeran Agung menaburkan abu yang yang menyelimuti semua pengikutnya itu kemudian berubah menjadi batu.

Nama Goa Lawang Kuari sendiri kian menjadi tenar ketika Kabupaten Sekadau terbentuk 2003 silam. Seperti kabupaten-kabupaten lainnya, Sekadau pun memerlukan julukan yang akrab di telinga masyarakat. Lawang Kuari pun akhirnya menjadi julukan untuk Kabupaten Sekadau oleh warga setempat.

Sebagai ikon daerah, Pemkab menjadikan Goa Lawang Kuari sebagai salah aset wisata. Upaya pengembangan sudah dilakukan, meski hasilnya masih belum optimal. Tapi akhirnya gua bersejarah itu tak terpelihara dan jadi kotor. Banyak coretan oleh tangan jail di dinding-dinding goa tersebut.

Bagi kamu yang ingin mengunjungi Goa Lawang Kuari dapat dijangkau dari Kota Sanggau sekitar 7 km menggunakan motor sampai ke Dermaga Apung. Tiga langkah dari dermaga kamu bisa menemukan pagar areal goa kemudian menuju sebuah gerbang. Sayangnya, gerbang tersebut kini telah tumbang. Setelah menapaki beberapa anak tangga, bertemulah dengan pendopo sebagai tempat istirahat pengunjung. Dari pendopo inilah, Goa Lawang Kuari terlihat jelas berjarak 20 langkah. Tepatnya adalah tumpukan batu-batu besar seakan disusun oleh tangan manusia.

Penulis: Aulia Nisa Eka Dewi

Editor: Via Kurniati

WhatsApp, Instagram dan Facebook Down

INFORMASI, Penulis: Via Kurniati

Berlokal.id, — Layanan WhatsApp, Instagram dan Facebook down, pada Senin malam (4/10/2021). Banyak pengguna Facebook, WhatsApp, Instagram di berbagai negara melaporkan tidak bisa login atau membuka aplikasi dan situs Facebook, feed di Instagram tidak bisa direfresh, dan pengguna WhatsApp tidak bisa mengirim serta menerima pesan dalam bentuk apa pun, termasuk teks, foto, atau video.

Perusahaan miliki Mark Zuckerberg, Facebook, kemudian memberikan pernyataan singkat terkait masalah tersebut lewat akun Twitter resmi mereka.

Pada cuitan tersebut, Facebook mengatakan mereka mendapatkan bahwa penggunanya mengalami kesulitan mengakses aplikasi dan produk-produknya. Facebook kemudian menyampaikan permohonan maafnya dan berupaya segera mencari penyebab permasalahan tersebut lalu memperbaikinya secepat mungkin.

Akun Twitter milik WhatsApp juga menulis cuitannya terkait permasalahan yang sama seperti Facebook.

“Kami menyadari bahwa beberapa orang mengalami masalah dengan WhatsApp saat ini. Kami sedang berupaya untuk mengembalikan semuanya menjadi normal dan akan mengirimkan pembaruan di sini sesegera mungkin. Terima kasih atas kesabaran Anda!,” ujar akun WhatsApp di Twitter.

Dikarenakan down-nya ketiga media sosial ini, banyak neitzen yang beralih ke media sosial lain seperti Twitter hingga TikTok untuk mencari tahu kebenaran terkait permasalahan tersebut. Hashtag #instagramdown #facebookdown dan #whatsappdown ikut menjadi trending malam tadi.

Dilansir dari Liputan6 yang mengutip dari BleepingComputer, Senin (4/10/2021), mengatakan bahwa hal ini terjadi karena adalah masalah pada DNS (Domain Name System).

Dalam pengujian BleepingComputer, server DNS Facebook, Instagram, dan WhatsApp tidak merespons, yang menunjukkan bahwa ini adalah kesalahan konfigurasi DNS atau masalah server.

Namun, masih belum ada keterangan resmi dari Facebook sehingga tidak diketahui secara jelas apa yang menyebabkan WhatsApp, Facebook, dan Instagram down secara bersamaan.

Seluruh platform ini kembali normal pada Selasa, (5/10/2021) tadi pukul 05.34. Dari pihak WhatsApp juga mengonfirmasi hal tersebut dan mengatakan, “We’re now back and running at 100%,” ujarnya WhatsApp di akun Twitter mereka.


Penulis: Via Kurniati