Kerajinan Pandai Besi yang Kian Tenggelam

INFORMASI, Penulis: Nikolas Maryanto Koni

Berlokal.id, Ketapang — Di masa sekarang produk pisau dapur dan benda tajam yang berasal dari olahan pabrik baik buatan dalam negeri maupun impor semakin banyak. Hal ini membuat usaha kerajinan pandai besi tradisional mulai tenggelam. Salah satunya di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

Bapak Frederikus Nenggara, seorang pandai besi dari Desa Penambar Indah, Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, mengungkapkan bahwa ia sangat merasakan dampak dari mulai tenggelamnya kerajinan pandai besi ini di Ketapang.

Beliau yang telah berkecimpung di bidang ini sejak tahun 1960 hingga sekarang, mengatakan sekarang mulai kurang masyarakat yang mengetahui tentang kerajinan pandai besi ini dan memilih membeli produk jadi.

Damis, salah satu jenis parang tajam yang dibuat oleh pengrajin pandai besi di Ketapang. Damis telah ada sejak zaman nenek moyang dan sering digunakan oleh para petani untuk berladang.

Damis memiliki ciri tersendiri yaitu ketajamannya yang lebih tajam dari jenis parang lainnya serta ukuran yang lebih kecil.

“Damis itu parang yang tajam, dulu Damis banyak orang perlu. Karena di kita ini kan mayoritas petani.” ujar Frederikus.

“Tapi sekarang sudah jarang petani yang menggunakan Damis buatan pengrajin. Sekarang juga jarang yang bisa menempa besi terutama anak muda, tinggal yang tua-tua,” lanjutnya.

Frederikus berharap para generasi muda dapat terus melestarikan budaya menempa ini.

Mari kita sebagai masyarakat, terus mendukung produk-produk lokal khususnya tradisional.

Penulis: Nikolas Maryanto Koni
Editor: Via Kurniati

Tinggalkan komentar